27 September 2017

Arti Isi Sebuah Toples


* Di Suatu sore seorang ayah meletakkan topless yg bening & besar di atas meja di depan anak"nya* Lalu sang ayah mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuhkah toples ini..?

* Anak2 nya menjawab: "Sudah penuh".

* Lalu sang ayah mengeluarkan kelereng dari sakunya & memasukkannya ke dalam topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

* Anak2 nya mejawab: "Sudah penuh".

* Setelah itu sang ayah mengambil segenggam pasir & memasukkannya ke dalam topless yg sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tidak bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sdh penuh & tidak ada yang bisa dimasukkan lagi ke dalamnya. Sudah penuhhhh....??? ....Sudah jawab anak2

* Tetapi terakhir sang ayah menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yang sudah penuh dengan bola, kelereng & pasir itu.

Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti topless. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya":
1.Bola tenis adalah hal2 besar dalam hidup kita, yakni : Iman & Taqwa sesuai Firman Allah kepada kita yg patut kita jalani. Tanggung-jawab terhadap orang tua, istri/suami, anak2, serta pemenuhan kebutuhan makan, tempat tinggal & kesehatan.

2.Kelereng adalah hal2 yang penting, seperti : pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

3. Pasir adalah yang lain2 dalam hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.
Jika hidup kita diisi dengan mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng & bola tennis tidak akan bisa masuk.

Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dengan rekreasi dan hobby, sementara APA yg menjadi Kehendak Allah dan keluarga terabaikan.
Jika kita isi dengan mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap.
Berisikan mulai dari hal2 yg besar dan penting hingga hal2 yg menjadi pelengkap.
Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas & bijak.
Tahu menempatkan mana yang prioritas dan mana yang menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tidak lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali.

* Lalu sang ayah bertanya: "Adakah di antara kalian yang mau bertanya?"
Semua anak2 nya terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dalam pelajaran tadi.

* Namun, tiba2 seseorang anak nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yang dituangkan tadi .....?"

* Sang ayah menjawab dengan tersenyum :

"Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jangan lupa masih bisa disempurnakan dengan bersilaturahim sambil "minum kopi" ..... dengan tetangga, teman, sahabat yang hebat. Jangan lupa sahabat lama.
Saling bertegur sapa, saling senyum bersenda gurau ..... betapa indahnya hidup ini !

Sumber : https://www.facebook.com/